Rabu, 01 Februari 2012

Yes Man


Apakah kamu sudah pernah menonton atau setidaknya pernah mendengar tentang film “Hachiko”? Jika belum, saya akan menceritakannya untukmu. Film ini berkisah tentang seekor anjing bernama Hachiko yang setiap pagi selalu mengantar tuannya, Prof. Parker berangkat mengajar. Namun Hachiko hanya bisa mengantar sampai di stasiun kereta bawah tanah karena anjing dilarang naik kereta. Kemudian di stasiun itu dia akan menunggu sampai Prof. Parker pulang kerja untuk bersama-sama pulang ke rumah. Demikian dilakukannya setiap hari. Pada suatu hari saat sedang mengajar, Prof. Parker meninggal dunia karena serangan jantung. Namun Hachiko tidak mengetahui peristiwa itu karenanya dia terus menunggu kepulangan Prof. Paker hingga larut malam. Singkat cerita selama 10 tahun Hachiko terus menunggu kepulangan majikannya di stasiun itu sampai dia sendiri menjadi tua dan mati.

Cerita yang mengharukan ya. Film ini didasarkan pada kisah nyata yang terjadi di Tokyo, Jepang. Untuk mengenang kisah Hachiko yang luarbiasa itu, dibuatlah patung Hachiko di depan stasiun Shibuya, Tokyo dan masyarakat Jepang menjadikannya sebagai lambang kesetiaan.

Nah hari ini kita akan belajar tentang kesetiaan. Tentu saja tidak dengan merenung-renungkan kisah Hachiko melainkan dari Firman Tuhan. Bacalah Lukas 6:46.

  1. Ayat ini merupakan bagian dari kotbah di bukit (Matius 5-7). Siapa saja yang menjadi pendengar Tuhan Yesus pada waktu itu? Perhatikan Lukas 6:17.


  1. Ada dua golongan dari para pendengar Tuhan Yesus, yaitu golongan murid dan golongan orang banyak (kita sebut sebagai pengikut). Apakah perbedaan dua golongan tersebut?
    1. Golongan murid :
-       Lukas 6:40              :
-       Matius 10:1             :
-       Matius 16:24            :
    1. Golongan pengikut :
-       Mat. 14:21, 15:38    :
-       Lukas 4:42              :
-       Mat. 13:2-3             :
-       Yoh. 6:15                :
-       Yoh 6:2, 26             :

Jelas bahwa kualitas seorang pengikut tidaklah sama dengan kualitas seorang murid. Namun kepada kedua golongan ini Tuhan Yesus sama-sama berkata “kamu berseru-seru kepadaku Tuhan, Tuhan, tetapi kamu tidak melakukan apa yang kukatakan!”.

  1. Perhatikan pertanyaan Yesus tersebut. Apakah hal yang dipertentangkan/ dikontradiksikan  Yesus dalam pertanyaan yang diajukannya kepada murid dan pengikutNya?


  1. Apakah yang sebenarnya Yesus harapkan terjadi dalam hidup orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan? Lihat juga Mat 7:21-23, Yoh 13:13-15, 1 Yoh 2:6.


Bandingkan kehidupan para murid dan pengikut itu dengan harapan Yesus. Dimanakah persoalannya sampai Yesus perlu mempertanyakan pengakuan mereka itu?


  1. Refleksikan. Siapakah Yesus bagimu?


Bila sungguh Yesus adalah Tuhan bagimu, renungkan kalimat John Stott berikut ini,
“namun karena Yesus adalah Tuhan, kita tidak punya hak untuk mengambil dan memilih area-area yang cocok dimana kita akan tunduk pada otoritasNya”.
Dalam area-area apa saja kamu masih selektif dalam mentaati kehendak Tuhan Yesus?


Apakah yang menghambatmu untuk setia pada Tuhan Yesus?


Buatlah komitmen untuk taat dan setia melakukan apa saja yang Tuhan Yesus minta untuk kamu lakukan!


Hachiko begitu setia pada Prof. Parker, karena sejak Hachiko kecil prof. Parker telah merawatnya dengan penuh kasih sayang dan kebaikan.
Bila seekor anjing saja tahu membalas kebaikan tuannya, bagaimana dengan kamu?
Tuhan Yesus tidak hanya merawat hidupmu, Dia telah memberikan segala-galanya agar engkau hidup dan memiliki hidup itu untuk selama-lamanya.

0 komentar:

Posting Komentar