Apakah kamu sudah pernah menonton atau setidaknya pernah
mendengar tentang film “Hachiko”? Jika belum, saya akan menceritakannya
untukmu. Film ini berkisah tentang seekor anjing bernama Hachiko yang setiap
pagi selalu mengantar tuannya, Prof. Parker berangkat mengajar. Namun Hachiko
hanya bisa mengantar sampai di stasiun kereta bawah tanah karena anjing
dilarang naik kereta. Kemudian di stasiun itu dia akan menunggu sampai Prof.
Parker pulang kerja untuk bersama-sama pulang ke rumah. Demikian dilakukannya
setiap hari. Pada suatu hari saat sedang mengajar, Prof. Parker meninggal dunia
karena serangan jantung. Namun Hachiko tidak mengetahui peristiwa itu karenanya
dia terus menunggu kepulangan Prof. Paker hingga larut malam. Singkat cerita selama
10 tahun Hachiko terus menunggu kepulangan majikannya di stasiun itu sampai dia
sendiri menjadi tua dan mati.
Cerita yang mengharukan ya. Film ini didasarkan pada kisah
nyata yang terjadi di Tokyo,
Jepang. Untuk mengenang kisah Hachiko yang luarbiasa itu, dibuatlah patung
Hachiko di depan stasiun Shibuya, Tokyo
dan masyarakat Jepang menjadikannya sebagai lambang kesetiaan.
Nah hari ini kita akan belajar tentang kesetiaan. Tentu
saja tidak dengan merenung-renungkan kisah Hachiko melainkan dari Firman Tuhan.
Bacalah Lukas 6:46.
- Ayat ini merupakan bagian dari kotbah di bukit (Matius 5-7). Siapa saja yang menjadi pendengar Tuhan Yesus pada waktu itu? Perhatikan Lukas 6:17.
- Ada dua golongan dari para pendengar Tuhan Yesus, yaitu golongan murid dan golongan orang banyak (kita sebut sebagai pengikut). Apakah perbedaan dua golongan tersebut?
- Golongan murid :
-
Lukas 6:40 :
-
Matius 10:1 :
-
Matius 16:24 :
- Golongan pengikut :
-
Mat. 14:21, 15:38 :
-
Lukas 4:42 :
-
Mat. 13:2-3 :
-
Yoh. 6:15 :
-
Yoh 6:2, 26 :
Jelas
bahwa kualitas seorang pengikut tidaklah sama dengan kualitas seorang murid. Namun
kepada kedua golongan ini Tuhan Yesus sama-sama berkata “kamu berseru-seru
kepadaku Tuhan, Tuhan, tetapi kamu tidak melakukan apa yang kukatakan!”.
- Perhatikan pertanyaan Yesus tersebut. Apakah hal yang dipertentangkan/ dikontradiksikan Yesus dalam pertanyaan yang diajukannya kepada murid dan pengikutNya?
- Apakah yang sebenarnya Yesus harapkan terjadi dalam hidup orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan? Lihat juga Mat 7:21-23, Yoh 13:13-15, 1 Yoh 2:6.
Bandingkan kehidupan para murid dan pengikut itu dengan
harapan Yesus. Dimanakah persoalannya sampai Yesus perlu mempertanyakan
pengakuan mereka itu?
- Refleksikan. Siapakah Yesus bagimu?
Bila sungguh Yesus adalah Tuhan bagimu, renungkan
kalimat John Stott berikut ini,
“namun karena Yesus adalah
Tuhan, kita tidak punya hak untuk mengambil dan memilih area-area yang cocok
dimana kita akan tunduk pada otoritasNya”.
Dalam
area-area apa saja kamu masih selektif dalam mentaati kehendak Tuhan Yesus?
Apakah
yang menghambatmu untuk setia pada Tuhan Yesus?
Buatlah
komitmen untuk taat dan setia melakukan apa saja yang Tuhan Yesus minta untuk
kamu lakukan!
Hachiko begitu setia pada Prof. Parker, karena sejak
Hachiko kecil prof. Parker telah merawatnya dengan penuh kasih sayang dan
kebaikan.
Bila seekor anjing saja tahu membalas kebaikan tuannya,
bagaimana dengan kamu?
Tuhan Yesus tidak hanya merawat hidupmu, Dia telah
memberikan segala-galanya agar engkau hidup dan memiliki hidup itu untuk
selama-lamanya.
0 komentar:
Posting Komentar