Rabu, 01 Februari 2012

Ketuhanan yang Kosong

Lukas 6:4


“Mengapa kamu berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang aku katakan?”

Siapakah “kamu”yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus?
Ay 17 : sejumlah besar murid-muridnya dan banyak orang yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Sidon dan Tirus. Mereka datang untuk mendengarkan Yesus dan disembuhkan dari penyakit mereka (ay 18).

Ada 2 golongan dalam pendengar Yesus. Yang pertama adalah murid dan yang kedua adalah orang banyak lainnya yang kita istilahkan sebagai pengikut. Mari kita melihat perbedaan dari dua golongan ini.

-          Golongan yang pertama adalah murid.
Mari kita perhatikan ayat 40 : disebutkan bahwa seorang murid tidak lebih dari gurunya kecuali telah tamat pelajarannya. Jadi seorang murid adalah seorang yang belajar dari gurunya. Tidak hanya pengetahuan saja, melainkan seluruh cara hidup gurunya belajar untuk diikutinya. Sehingga seorang murid baru dikatakan tamat ketika dia telah sama, dalam ajaran dan cara hidup dengan gurunya.
-          Golongan yang kedua adalah pengikut.
Golongan ini berjumlah jauh lebih banyak dibandingkan golongan yang pertama. Kita lihat dalam ayat 17 tadi disebutkan mengenai asal mereka yaitu dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Sidon dan Tirus. Suatu cakupan daerah yang cukup luas dan menggambarkan jumlah yang banyak. Tampaknya Tuhan Yesus pada waktu itu sudah sedemikian popular. Peristiwa Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki kemudian 4000 orang laki-laki bisa memberikan gambaran tentang buaanyakkkknya orang yang mengikut Tuhan Yesus.
Tidak hanya itu saudara, orang-orang ini setia mengikuti Tuhan Yesus kemana saja Tuhan Yesus pergi bahkan sampai mencari dan mengejar (Matius 14:21). Juga mereka begitu antusias mendengarkan pengajaran Yesus (Matius 13:2-3). Mereka mengidolakan Yesus sampai ingin menjadikan Yesus sebagai Raja (Yoh 6:15).
Namun perhatikan apa pendangan Yesus terhadap orang-orang ini :

Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Yoh 6:26

Perhatikan juga Yoh 6:2. Orang-orang banyak itu mengikut Yesus karena mereka ingin disembuhkan dank arena telah menjadi kenyang. Sementara seorang murid belajar untuk menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari (Matius 16:24), seorang pengikut mengikut Yesus untuk mendapatkan sesuatu. Mungkin hal itu berarti berkat, kesembuhan, kedamaian, masuk sorga, dlsb. Seorang murid memberikan hidupnya bagi Yesus, sedangkan seorang pengikut meminta Yesus memberikan hidupnya bagi kepentingan dan tujuan-tujuan hidup mereka sendiri.

Jelas saudara bahwa kualitas seorang pengikut tidaklah sama dengan kualitas seorang murid. Namun kepada kedua golongan ini Tuhan Yesus sama-sama berkata “kamu berseru-seru kepadaku Tuhan, Tuhan, tetapi kamu tidak melakukan apa yang kukatakan!”.
Ini adalah bentuk pertanyaan retoris, yaitu pertanyaan yang sudah diketahui jawabnya dan diajukan untuk membuat pendengarnya melakukan refleksi. Melalui pertanyaan ini Yesus sedang menggugat arti Ketuhanan Yesus dalam hidup mereka!

Apakah Tuhan itu?
  • Tuhan adalah pencipta langit dan bumi, alam dan segala isinya. Dan Tuhan adalah pencipta manusia. Dia adalah Allah yang mengusir Adam dan Hawa keluar dari taman eden, tetapi juga adalah Allah yang melalui Yesus Kristus selamatkan kita dari dosa. Kita tahu itu adalah perbuatanNya!
  • Tuhan adalah kasih. Tuhan adalah kudus. Kita tahu itu adalah sifat-sifatnya.
  • Tuhan adalah Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Kita tahu doktrin tentang Tuhan.
  • Tuhan itu mahahadir, maha tahu, mahakuasa, dan maha-maha lainnya. Kita tahu atribut-atributNya.

Namun siapakah Tuhan bagi saudara secara pribadi?

Ilustrasi ‘mobil’.
He is the Lord! Tuhan adalah penguasa atas hidup kita. Jadi ketika kita berkata bahwa Yesus adalah Tuhan maka kita rela memberikan hidup kita kepadaNya untuk dikuasai sepenuhnya! John stott dalam bukunya “Radical Disciples” mengatakan demikian “namun karena Yesus adalah Tuhan, kita tidak punya hak untuk mengambil dan memilih area-area yang cocok dimana kita akan tunduk pada otoritasNya”.

Apa yang diminta Yesus pada setiap pribadi yang menyebutNya Tuhan?
Yesus meminta agar para murid dan pengikutnya melakukan tepat seperti apa yang dilakukanNya. Agar para murid tidak hanya sekedar mendengar dan mengagumi pengajaranNya atau mendapatkan kesembuhan atau makanan atau yang lain, tetapi hidup dalam komitmen total untuk mengikuti teladan dan cara hidupNya (Yoh 13:13-15; 1 Yoh 2:6).

Sesungguhnya para murid dan pengikut Yesus itu bukannya tidak melakukan apa yang Yesus minta untuk mereka lakukan. Mereka hanya tidak melakukan dengan sepenuhnya. Mereka menetapkan sendiri area ketaatannya, memilih dimana paling mudah taat dan menghindari area yang meminta harga lebih mahal untuk dibayar. Dalam persoalan inilah baik para murid maupun pengikut Yesus tidak ada bedanya. Mereka sama-sama selektif! Sebab itulah Yesus mempertanyakan pengakuan ketuhanan Yesus dalam hidup mereka. Sebab yang nampak dalam hidup mereka bukanlah ketuhanan Yesus, namun keakuan yang maha kuasa. Memang mereka mengakui Yesus adalah Tuhan, namun Tuhan yang Ompong!!!
Kita semua adalah murid Yesus. Kita dimuridkan dan juga memuridkan. Namun persoalannya apakah kita ini murid Yesus yang sejati dan sedang mengerjakan pemuridan yang sejati? Pernyataan John Stott perlu kita renungkan “kita yang mengklaim diri sebagai murid-murid Tuhan Yesus akan memancingnya berkata “mengapa kamu menyebut aku ‘Tuhan, Tuhan’ dan tidak melakukan apa yang Aku katakan?”.

Bila kita murid sejati maka kita akan berkata “Siap Tuhan” setiap kali Tuhan meminta kita melakukan kehendakNya tanpa perlu memikirkan harga yang harus kita bayarkan. Seperti yang diungkapkan oleh Paulus dalam II Timotius 2:3-4.
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”

~Let us glorify Thy Name~

Refleksikan :
  1. Apa arti Yesus sebagai Tuhan dalam hidup saudara secara pribadi? Apakah saudara mengakui Dia adalah penguasa atas hidup saudara?
  2. Tuhan menghendaki agar kita mengikuti cara hidup yang telah ditunjukkanNya bagi kita. Apa yang seringkali menghambatmu untuk taat sepenuhnya pada Tuhan Yesus? Dalam area apa saja kita masih enggan untuk taat?

Berdoalah!

0 komentar:

Posting Komentar