Rabu, 01 Februari 2012

LIFE IS SO SHORT


~ Mazmur 90 ~

Saya ingin mengawali firman Tuhan ini dengan satu pertanyaan sederhana :

“Apakah kamu setuju jika saya mengatakan bahwa setiap kita memiliki kesempatan hidup yang sama yaitu 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 4 minggu dalam sebulan, dan 52 minggu dalam setahun?

Namun demikian ada yang membedakan kita satu dengan yang lain, yaitu panjangnya usia kita. Masalahnya adalah kita tidak pernah bisa mengetahui seberapa panjang usia kita. Mungkin di antara kita usianya akan sampai 70 th, yang lain 50 th, atau… 20 th, atau ada hanya sampai besok, dan ada yang malah hanya sampai hari ini! Karena kita tidak pernah mengetahui batas usia kita maka kita harus menyadari bahwa hidup kita ini sungguh amat singkat. Life is so short!. Hidup setiap saat bisa berakhir. Batasnya hanyalah nanti.

Jadi, apakah yang harus kita lakukan dalam masa hidup kita yang singkat itu? Mari kita belajar dari kebenaran firman Tuhan dalam Mazmur 90.

Mazmur 90 ini berisikan doa yang dinaikkan oleh Musa ketika dia memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan atau tanah perjanjian. Dalam perjalanan itu bangsa Israel memberontak kepada Allah. Akibatnya Allah  menghukum bangsa Israel dengan membuat mereka berputar-putar di padang gurun Arab selama 40 tahun sampai seluruh angkatan orang-orang yang memberontak itu mati dan tidak dapat memasuki tanah Kanaan. Setelah itu munculah generasi Israel yang baru. Generasi Israel yang baru ini hidup taat pada Allah, maka  Allah membawa mereka memasuki tanah Kanaan dibawah kemimpinan Yosua, sang penerus Musa. Doa ini dinaikkan sebelum Musa menyerahkan kepemimpinannya pada Yosua.

Apakah isi doa musa ini???
Mari kita perhatikan ay 12.
BIS : “Sadarkanlah kami akan singkatnya hidup ini…” à Musa meminta agar Tuhan membuatnya menyadari bahwa waktu hidupnya sangat singkat. Mengapa Musa meminta hal ini? Sebab  dengan menyadari kalau waktu hidupnya sangat singkat Musa akan menjadi orang yang bijaksana/berbudi, yaitu orang yang mampu membuat keputusan hidup yang tepat/benar.

Dengan kata lain, Musa ingin menjadi orang yang bisa membuat keputusan yang tepat/benar agar hidupnya yang singkat itu tidak menjadi sia-sia! Musa tahu bahwa jika dirinya salah dalam membuat keputusan maka dia akan mengalami kerugian yang sangat besar sekali sebab waktu hidupnya yang singkat itu justru digunakan untuk melakukan hal yang tidak berguna/hal yang sia-sia.

Untuk lebih memahami bagian ini saya ingin bertanya kepada kalian : “Pernahkah kalian membuat keputusan yang keliru??”
Saya berikan contoh :
-          Belajar vs menonton TV à nilai ulangan matematika jelek
-          Jajan vs menabung à bisa membeli sepatu basket idaman

Keputusan yang salah mendatangkan kerugian ! Keputusan yang benar menguntungkan!

Mari kita perhatikan fakta berikut :
  • Kalau karena lebih memilih menonton televisi daripada belajar akibat kalian mendapat nilai jelek. Kalian mengalami kerugiaan yang hanya bersifat sementara. Begitu kita remidi persoalan terselesaikan.
  • Bagaimana kalau kita malas belajar waktu ujian nasional? Akibatnya nilai UN kita jelek dan kalian tidak bisa masuk sekolah idaman maka kerugiaannya harus kita alami selama 3 tahun.
  • Namun bagaimana kalau yang menjadi taruhan adalah seluruh masa hidup kita? Misalnya kalian bertindak salah dengan menggunakan narkoba akibatnya seumur hidup kalian menjadi pecandu, otak kalian rusak, dan mengalami cacat mental.  Wah betapa sia-sianya hidup yang seperti itu ya.
  • Lebih celaka lagi kalau akibat dari keputusan yang salah itu harus kita tanggung tidak hanya dalam hidup kita yang sekarang ini tetapi kita harus mengalaminya selama-lamanya dalam kekekalan! Wah betapa menakutkannya keadaan yang seperti itu. Apakah hal itu dapat terjadi pada kita? YA, itu bisa terjadi. Itulah yang saya sebut sebagai kerugian terbesar!

KERUGIAN TERBESAR adalah hidup yang binasa oleh karena dosa sebagaimana digambarkan oleh Musa dalam ay 7-10. Dalam bagian ini Musa menunjukkan bahwa Allah membenci dosa dan harus menghukum dosa. Dan kenyataan bahwa kita semua berdosa akibatnya kita semua jatuh dalam hukuman Allah. Ini adalah kerugian terbesar sebab sebagaimana dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 16:25 “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”. Itu artinya apapun yang bisa kita miliki, bisa kita raih, apapun yang kita bangun selagi kita hidup tidak akan berguna (sia-sia) jika kita pada akhirnya hanya akan binasa oleh karena hukuman ALLAH.

Apakah kalian memahami persoalannya? Masalah terbesar kita saat ini bukanlah nilai ulangan yang jelek, kita masuk sekolah yang tidak kita inginkan, patah hati, bokek, dsb. Masalah terbesar kita adalah masalah DOSA!!! Dan masalah ini harus diselesaikan.

Musa menunjukkan melalui doanya dalam ayat 13-17 bagaimana masalah dosa ini diselesaikan :
  1. Dimulai dengan kesadaran akan kebutuhan terhadap belas kasihan dan pengampunan Tuhan (ay 13)
  2. Mengalami kasih Tuhan (ay 14)
  3. Dipulihkan oleh Allah (ay 15)
  4. Mengalami Tuhan (ay 16)
  5. Hidup bergantung pada berkat Tuhan (ay 17)

Dari kelima hal tersebut Musa menunjukkan kepada kita bahwa masalah dosa hanya bisa diselesaikan oleh Allah sendiri. Dan memang Allah telah mengerjakannya, yaitu di dalam dan melalui Tuhan Yesus!

Jadi sekarang keputusan apakah yang harus kita ambil?
  1. Akui bahwa kita manusia berdosa dan membutuhkan pengampunan dari Allah. Bahwa kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri.
  2. Percaya bahwa Tuhan Yesus telah menyelesaikan masalah dosa, dan sekarang kita mau menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.

Apakah kalian mau melakukan hal itu?
Inilah keputusan terbesar dan terpenting yang harus kita buat dalam hidup kita yang singkat ini!!!

0 komentar:

Posting Komentar