Kisah Para Rasul
10:1-48
“Semua doamu dan
sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat Engkau”.
Sebelumnya aku telah belajar tentang bagaimana Allah
memberikan masa damai dalam kehidupan jemaat mula-mula selama beberapa lama. Walapun
demikian jemaat tidaklah terlena dengan keadaan damai itu tetapi mereka
menggunakannya untuk terus menerus membangun pertumbuhan dalam hidup yang takur
akan Allah dan atas pekerjaan Roh Kudus, Allah menambahkan jumlah orang yang
percaya.
Dalam bagian ayat ini aku melihat karya Roh
Kudus yang lebih jauh lagi. Kalau dalam perikop-perikop sebelumnya Roh Kudus
menyatakan pekerjaanNya di antara orang-orang Yahudi maka sekarang Roh Kudus
menyatakan karnyaNya lebih jauh dan lebih luas lagi, yaitu menyatakan Injil
kepada banyak bangsa. Dan Kornelius menjadi bagian sejarah ini.
Kisah tentang Kornelius ini dicatat dengan cukup
panjang menempati satu pasal dalam Kis. Para Rasul. Hal ini menunjukkan
pentingnya peristiwa ini dicatat sebagai dasar bahwa Injil adalah untuk segala
bangsa.
Mengapa Kornelius?
Pasal 10:1-4 menjelaskan tentang siapa Kornelius. Dia
adalah seorang perwira pasukan Roma yang disebut pasukan Italia. Tentunya dia
adalah seorang kafir namun si kafir ini hidup saleh dan bahkan bersama seisi rumahnya hidup takut akan Tuhan. Dia menjadi donatur bagi orang Yahudi dan senantiasa
berdoa kepada Allah. Dengan kata lain jelas bahwa Kornelius adalah orang
yang luar biasa baik. Dan kepada orang semacam inilah Allah mengarahkan
wajahNya. Dikatakan dalam ay. 4 bahwa segala yang dilakukan oleh Kornelius
telah naik di hadapan Allah dan Allah telah mengingatnya.
Mata Allah memang memandang kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia dan takut akan namaNya.
Apa maksudnya telah naik ke hadirat Allah dan Allah
mengingat Engkau?
·
Yes.45:19 à tidak pernah orang yang mencari Allah akan sia-sia.
·
Yes 1:11-20; Amos
5:21-22; 1 Samuel 5:22 à bahwa yang diperkenan Allah bukanlah kehidupan
religius yang nampak tetapi sikap hati yang sungguh-sungguh takut akan Allah.
Kornelius diingat Allah sebab apa yang dilakukannya
sungguh-sungguh keluar dari hatinya yang mengasihi Allah dan takut akan Allah.
Dia tidak tahu banyak tentang adat istiadat dan ibadah Yahudi, dan tampaknya
memang tidak melakukannya. Dia tidak di sunat, bahkan mungkin pengetahuan
teologianya pun sangat sedikit. Tetapi dia mengerjakan apa yang dia tahu
sebagai kebenaran dengan setia dan dengan tulus hati. Dan Allah senang dengan
orang yang demikian. Maka seperti Yes 45 mengatakan bahwa tidak akan sia-sia
orang mencari Allah dengan sungguh-sungguh sebab pada waktunya Allah akan
memperhatikan orang-orang yang demikian untuk membawa orang itu mengalami
kebenaran sejati di dalam Tuhan Yesus.
Cara Allah memperlakukan Kornelius pun sangatlah
istimewa. Allah mengirimkan sendiri malaikatNya untuk menemui Kornelius
sekaligus memberikan penglihatan kepada Petrus. Sebenarnya hal ini sangatlah
tidak efektif. Kenapa gak salah satu saja, seperti dalam peristiwa Filipus yang
memberitakan Injil kepada sida-sida dari Etiopia? Tetapi Allah selalu punya
caraNya sendiri dalam memperlakukan orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi
Dia. Dan cara ini dipakai Allah untuk meneguhkan Petrus sekaligus supaya
Korneliuspun dapat membawa banyak orang untuk mendengar Injil dari Petrus.
Aku hanya membayangkan saja, bagaimana bersukacitanya
Kornelius mendengar berita Injil itu. Dari imannya yang timbul dari telinga
yang mau mendegar, hati yang takut akan Tuhan, dan praktek hidup yang setia
mengerjakan setiap firman yang dia dengar, Kornelius berjumpa dengan Injil dan
memperoleh keselamatan.
Setiap orang yang mencari Allah tidak akan pernah
sia-sia.
Jadi apakah selama ini aku telah hidup dalam
kesungguhan untuk mencari Allah?
Apakah aku selama ini telah hidup dengan takut akan
Allah?
Apakah aku selama ini telah berusaha menjaga
kelakukanku tetap bersih seturut dengan firman yang ku dengar?
Apakah aku telah sungguh-sungguh berjumpa dan
mengalami sendiri keselamatan yang dari Allah itu?
Aku belajar banyak dari Kornelius...
Kalau kehidupanku sekarang tidaklah lebih baik dari
Kornelius seorang kafir yang belum mendengar Injil, celakalah aku!
0 komentar:
Posting Komentar