Rabu, 01 Februari 2012

THE DEAD END IS JUST THE BEGIN OF LIVES

-refleksi Lukas 8:22-56 - 

Selama beberapa hari ini aku belajar tentang ‘dead end’, tidak adanya jalan keluar bagi persoalan yang sedang terjadi. Seperti halnya keadaan para murid di tengah badai yang ganas atau seperti laki-laki gila di Gerasa yang seumur hidupnya terikat oleh roh jahat. Juga bagi Yairus dan perempuan yang sakit pendarahan itu. Yang satu terancam kehilangan orang yang dikasihi, yang lainnya putus asa karena sakit yang begitu lama mendera. Bagi mereka semua tidak ada jalan keluar - dead end!.

Namun saat mereka datang pada Yesus, Yesus menunjukkan kuasaNya atas badai, roh jahat, penyakit, dan kematian. Yesus menunjukkan diriNya dapat dipercaya dan diandalkan. Sebab itu Yesus menghardik ketidakpercayaan murid-muridNya lalu berkata “percaya saja dan jangan takut!” pada Yairus. Melalui ‘dead end’ hidup mereka, kuasa Yesus didemonstrasikan. Kuasa yang kemudian membawa mereka pada hidup yang baru, hidup dalam takut akan Tuhan, hidup dalam pembebasan dari keterikatan, dalam kesembuhan, dan dalam sukacita karena menang atas kematian. Sebagaimana Yesus katakan pada perempuan yang sakit pendarahan itu, “imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!, demikianlah dalam pengharapan pada Yesus, ‘the dead end is just the begin of life’.

Sebab itu tidak ada alasan bagiku untuk takut atau bahkan putus asa karena persoalan-persoalan hidupku saat ini. Tidak ada alasan untuk kehilangan harapan pada Yesus. Percaya saja dan jangan takut, sebab melalui jalan buntu yang sedang kuhadapi Yesus hendak menunjukkan kuasaNya. Yesus hendak memulai awal kehidupan baru dalamku. Yang harus kulakukan saat ini hanyalah berseru memohon pertolongannya, datang padaNya, tersungkur di bawah kakinya, menjamah kuasa hadiratNya. Yesus akan menolong, Yesus pasti menolong. Percaya saja dan jangan takut.

“karena itu berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab kamu tahu dalam persekutuanmu dengan Tuhan jerih payahmu tidak akan sia-sia”.

0 komentar:

Posting Komentar